A. Latar Belakang

Kegiatan Peningkatan Infrastruktur untuk Budi Daya Udang  akan membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memperkenalkan budi daya udang yang berkelanjutan serta meningkatkan transparansi dan ketertelusuran proses untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, profitabilitas, dan kelestarian lingkungan budi daya udang oleh petambak. Proyek IISAP akan memberikan investasi terintegrasi yang menangani input, produksi, dan proses pasca panen melalui infrastruktur, dukungan kapasitas, dan penguatan rantai nilai di lokasi-lokasi tertentu di Provinsi Bali, Lampung, Aceh dan Sulawesi Selatan. Proyek ini akan memberikan manfaat langsung kepada 5.210 pembudidaya udang dan penerima manfaat tidak langsung bagi sekitar 35.000 pembudidaya udang akan mendapatkan manfaat dari program peningkatan kapasitas budidaya perikanan berkelanjutan.

Rencana pelaksanaan proyek Peningkatan Infrastruktur untuk Budidaya udang (IISAP) dimulai bulan Januari 2023 dan akan berakhir bulan Desember 2027. 

 

B. Sasaran Keluaran, Hasil dan Dampak

Sasaran Keluaran Proyek IISAP adalah (i) Peningkatan kualitas dan keberlanjutan input produksi udang; (ii) Pengembangan Infrastruktur dan layanan akuakultur yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim dan (iii) Penguatan Rantai pasokan budi daya udang. 
Hasil yang dicapai adalah peningkatan produktivitas, profitabilitas, dan kelestarian lingkungan budidaya udang.
Dampak kegiatan IISAP adalah peningkatan kontribusi sektor perikanan terhadap perekonomian nasional dan peningkatan nilai tambah sub-sektor perikanan budidaya, khususnya budidaya udang vannamei.

 

C. Penerima Manfaat Proyek Peningkatan Infrastruktur untuk Budidaya Udang

Penerima manfaat dari kegiatan IISAP adalah:

  1. Pembenih karena terbangunnya Broodstock Center.
  2. Petambak udang karena terbangunnya infrastruktur tambak udang berkelanjutan di Masyarakat yang meliputi saluran irigasi, jalan produksi dan input produksi (induk, benih, pakan, dan peralatan produksi).
  3. UPT-DJPB karena meningkatnya infrastruktur dan sarana produksi di UPT berupa Laboratorium dan Broodstock Center;
  4. Staff KKP, Dinas KP Prov/Kab/Kota, dan personal rantai produksi udang (pembenih, petambak udang, produsen pakan & obat ikan, pemasar/eksportir) karena adanya kegiatan workshop/capacity building akan meningkatkan kapabilitas, kapasitas dan kompetensi SDM.

 

D. Rencana Operasional dan Pemeliharaan

Operasional dan Pemeliharaan semua fasilititas dan peralatan yang dibangun proyek IISAP yaitu (i) Broodstock Center; (ii) Laboratorium; (iii) Tambak UPT di Pinrang; (iv) Tambak Modern dilakukan oleh UPT.  Sedangkan operasional dan pemeliharaan Tambak Masyarakat dilakukan oleh Pokdakan terkait.

Pembiayaan untuk operasional dan pemeliharaan fasilititas dan peralatan yang dibangun proyek IISAP selama masa pinjaman menggunakan anggaran yang berasal dari proyek IISAP, namun setelah selesainya proyek dana operasional dan perawatan menggunakan APBN. Sedangkan Tambak Masyarakat pembiayaan operasional dan pemeliharaan hanya diberikan untuk satu siklus budi daya dari proyek IISAP.