
BADAN KARANTINA INDONESIA LAKUKAN PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PEMERIKSAAN KESEHATAN UDANG DI DAMPINGI OLEH PENYULUH PERIKANAN DAN FASILITATOR IISAP KABUPATEN SINJAI
Sinjai, 26 Juni 2025 — Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan kunjungan kerja ke empat Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) yakni Sungai Baringen, Gelora Timur, Lestari dan Marana, dalam rangka pengambilan sampel udang windu (Penaeus monodon) dan udang vaname (Litopenaeus vannamei) untuk pemeriksaan kesehatan serta hama dan penyakit ikan karantina (HPIK).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Barantin dalam menjaga kesehatan hewan akuatik serta menjamin kelayakan dan keamanan produk perikanan budidaya sebelum dipasarkan maupun diekspor, pada kegiatan ini tim dari Badan Karantina Indonesia di damping oleh penyuluh perikanan dan fasilitator IISAP.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari beberapa kolam budidaya milik ketiga POKDAKAN. Sampel bagian udang kemudian dikemas dengan prosedur biosafety dan dikirim ke laboratorium uji untuk dianalisis terhadap sejumlah patogen penting.
“Kegiatan ini merupakan langkah preventif sekaligus monitoring rutin untuk mendeteksi potensi penyakit lebih dini. Dengan begitu, kita bisa mencegah penyebaran penyakit yang bisa merugikan pembudidaya,” ujar [Perwakilan Tim dari Badan Karantina Indonesia].
Kunjungan ini disambut positif oleh para pembudidaya. Ketua POKDAKAN Lestari, [Saddang Husain], menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan usaha budidaya mereka..
“Kami merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan ini. Dengan hasil uji laboratorium nanti, kami bisa tahu kondisi kesehatan udang kami secara pasti, dan itu penting untuk menjaga kepercayaan pasar,” ujarnya.
Kegiatan pengambilan sampel ini juga menjadi bagian dari upaya sinergi antara pemerintah dan masyarakat pembudidaya dalam meningkatkan daya saing produk perikanan nasional.