Badan Karantina Lampung Lakukan Pengambilan Sampel Udang untuk Pemeriksaan Kesehatan di Tambak Penerima Program IISAP Kabupaten Lampung Selatan

Badan Karantina Lampung Lakukan Pengambilan Sampel Udang untuk Pemeriksaan Kesehatan di Tambak Penerima Program IISAP Kabupaten Lampung Selatan

Lampung Selatan, 25 Juni 2025 – Dalam upaya menjaga kesehatan udang dan mendukung keberlanjutan budidaya, Badan Karantina Provinsi Lampung melakukan kegiatan pengambilan sampel udang di sejumlah tambak milik penerima Program Infrastructure Improvement For Shrimp Aquaculture Project (IISAP).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendampingan dari penyuluh perikanan serta fasilitator lapangan yang tergabung dalam pelaksanaan program IISAP. Tim gabungan tersebut turun langsung ke lokasi tambak untuk melakukan pemeriksaan awal dan pengambilan sampel secara acak dari beberapa titik kolam budidaya.

Pengambilan sampel ini bertujuan untuk mendeteksi potensi adanya penyakit pada udang secara dini, sehingga dapat segera dilakukan tindakan mitigasi jika ditemukan gejala penyakit yang berpotensi merugikan petambak. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan keamanan pangan dan kualitas hasil perikanan budidaya dari hulu.

"Kegiatan ini merupakan langkah preventif sekaligus evaluatif. Kita ingin memastikan bahwa udang yang dibudidayakan dalam program IISAP ini benar-benar sehat dan bebas dari penyakit sebelum masuk ke tahap panen," ujar salah satu petugas dari Badan Karantina Lampung.

Sampel yang telah diambil kemudian dibawa ke laboratorium resmi untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil pemeriksaan akan menjadi acuan dalam penentuan langkah teknis berikutnya, baik dalam aspek manajemen kesehatan udang maupun intervensi budidaya.

Program IISAP sendiri merupakan inisiatif yang didukung oleh berbagai pihak untuk mendorong praktik budidaya udang yang berkelanjutan, produktif, dan ramah lingkungan. Dengan keterlibatan Badan Karantina dalam proses pengawasan kesehatan, diharapkan tambak-tambak penerima program dapat menghasilkan udang yang berkualitas tinggi dan kompetitif di pasar nasional maupun internasional.

Kegiatan ini juga menunjukkan sinergi antara instansi pemerintah, penyuluh, dan fasilitator dalam mendampingi petambak menuju sistem budidaya yang lebih modern dan berbasis ilmu pengetahuan.