Hidupkan Kembali Semangat 'Meuseuraya', Ratusan Warga Kayee Panyang Selamatkan Saluran Tambak Kritis

PIDIE – Di bawah langit pagi yang cerah, semangat kebersamaan yang diwariskan turun-temurun di Aceh, yang dikenal sebagai meuseuraya, kembali menyala di Desa Kayee Panyang, Kecamatan Kembang Tanjong. Warga Desa, dipimpin langsung oleh Bapak Zukhri, SE selaku Keuchik (Kepala Desa) setempat dan didampingi oleh Bapak Fauzi Harfa, SKM, MM selaku Camat Kembang Tanjong, tumpah ruah melaksanakan gotong royong akbar untuk membersihkan saluran irigasi tambak yang kondisinya sudah sangat kritis.

Sebagai Fasilitator IISAP yang mendampingi masyarakat, kami mengikuti dan menyaksikan langsung bagaimana semangat kolektif menjadi kekuatan dahsyat untuk mengatasi masalah yang telah lama menghambat denyut nadi ekonomi mereka. Saluran tambak yang menjadi satu-satunya sumber air bagi puluhan hektar tambak itu mengalami pendangkalan parah akibat endapan lumpur dan vegetasi liar, menyebabkan aliran air nyaris terhenti.

Suasana kerja terasa begitu hidup. Warga dari berbagai usia, anggota Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan), hingga aparatur desa, semua turun tangan. Dengan cangkul dan sekop, mereka mengeruk lumpur pekat yang telah mengeras, sementara yang lain membersihkan akar-akar pohon yang menjalar dan menyumbat badan saluran.

Keuchik Kayee Panyang, yang berada di garda terdepan bersama warganya, mengungkapkan rasa syukurnya.

"Alhamdulillah, hari ini kita bisa bergerak bersama. Masalah saluran ini sudah lama menjadi keluhan para petambak kami. Jika dibiarkan, hasil panen bisa gagal total. Terima kasih kepada seluruh masyarakat, Bapak Camat, dan juga para fasilitator yang telah mendorong dan membantu hingga kegiatan ini terlaksana," tutur Keuchik di sela-sela aktivitasnya.

Kehadiran Camat Kembang Tanjong semakin membakar semangat warga. Beliau tidak hanya meninjau, tetapi juga ikut serta dalam kegiatan, menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan masyarakat.

"Ini adalah contoh luar biasa dari kekuatan komunitas," ujar Camat. "Ketika masyarakat, Keuchik, dan semua elemen bersatu, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Meuseuraya ini adalah aset budaya sekaligus solusi pembangunan yang paling efektif. Kami dari pihak kecamatan sangat mendukung dan berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya."

Hasil dari kerja keras selama sehari penuh itu pun langsung terlihat. Saluran yang tadinya sempit dan tersumbat kini menjadi lebih lebar dan dalam. Air mulai mengalir dengan lancar, membawa harapan baru bagi para petambak untuk siklus budidaya berikutnya.

 

Bagi kami, para Fasilitator, kegiatan ini lebih dari sekadar proyek fisik. Ini adalah penegasan bahwa modal sosial terbesar di masyarakat adalah rasa persatuan dan kepedulian. Dengan memfasilitasi dialog dan mendorong inisiatif dari bawah, semangat gotong royong seperti ini dapat menjadi motor penggerak utama kemajuan desa, memastikan keberlanjutan ekonomi dan melestarikan kearifan lokal yang tak ternilai harganya (Tim Fasilitator Pidie)