PETAMBAK UDANG DESA PEMATANG PASIR HARAPKAN REVITALISASI SALURAN AIR UNTUK DUKUNG BUDIDAYA

Lampung Selatan — Para petambak udang di Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, menghadapi tantangan serius dalam menjaga produktivitas tambak mereka. Bukan karena minimnya pengalaman atau rendahnya semangat kerja, melainkan karena masalah yang cukup mendasar: saluran air yang dangkal dan tertutup sedimentasi.

Saluran air yang dulunya menjadi sumber utama pasokan air bersih untuk tambak udang kini tidak lagi berfungsi optimal. Lumpur yang menumpuk selama bertahuntahun telah menyebabkan aliran air tersendat, bahkan nyaris terhenti di beberapa titik. Akibatnya, kualitas air yang masuk ke tambak menurun drastis baik dari segi kejernihan, salinitas, hingga kandungan oksigen terlarut.

Air Layak, Kunci Keberhasilan Budidaya
Salah satu petambak, Juwarto, menyampaikan keprihatinannya. “Kami bisa belajar teknologi budidaya, kami bisa beradaptasi dengan cuaca, tapi kalau air untuk tambak tidak layak, semua usaha bisa gagal,” ujarnya.

Juwarto dan rekan-rekan petambaknya mengandalkan budidaya udang vanamei, komoditas unggulan yang sangat sensitif terhadap kualitas lingkungan. Ketika air yang masuk ke tambak tercemar atau tidak sesuai standar, risiko gagal panen meningkat tajam. Selain kerugian secara ekonomi, kondisi ini juga memengaruhi keberlanjutan usaha budidaya di desa tersebut.

Harapan Akan Revitalisasi
Warga dan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di desa Pematang Pasir berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah maupun pihak terkait, khususnya dalam bentuk revitalisasi saluran air yang menjadi urat nadi usaha tambak. “Yang kami butuhkan bukan tambak baru, tapisaluran yang bersih dan berfungsi,” tegas salah satu tokoh kelompok. Beberapa usulan sudah diajukan melalui musyawarah desa dan forum petambak, namun hingga kini belum ada kepastian tindak lanjut. Revitalisasi yang dimaksud tidak hanya berupa pengerukan saluran danpengangkatan sedimen, tetapi juga perbaikan jalur aliran dan sistem pintu air agar lebih efisien, serta mencegah banjir balik saat musim hujan.

Potensi Besar Jika Didukung Infrastruktur
Budidaya udang di Pematang Pasir menyimpan potensi ekonomi besar. Letak geografis yang strategis, semangat kerja petambak muda, serta dukungan dari berbagai program pendampingan seperti IISAP (Infrastructure Improvement for Shrimp Aquaculture Project) menjadikan desa ini sebagai salah satu sentra penghasil udang vanamei yang menjanjikan di Lampung Selatan. Namun semua potensi itu akan sia-sia jika tidak ditopang oleh infrastruktur dasar yang memadai.

Menatap Masa Depan Tambak
Dengan revitalisasi saluran air, para petambak yakin bisa meningkatkan kualitas produksi, memperluas usaha, bahkan membuka peluang kerja baru bagi pemuda desa. “Kami tidak minta yang muluk-muluk, cukup air bersih yang mengalir lancar ke tambak kami. Dari situ, kami bisa bergerak sendiri,” pungkas Juwarto penuh harap. Kini, harapan para petambak tertuju pada langkah nyata dari pemangku kebijakan. Karena bagi mereka, air bukan sekadar kebutuhan melainkan harapan untuk masa depan yang lebih sejahtera.

Lampiran File:
PETAMBAK UDANG DESA PEMATANG PASIR.pdf