Tinjauan Fasilitator Terhadap Pendekatan Bank Pembangunan Asia dalam Pengarus-utamaan Gender di Serang, Pinrang

TIM PENYUSUN
Achdiat, Muftiah, A. Qamaru, Abd. Rasyid - Fasilitator IISAP Pinrang


Tujuan: Ulasan umum observasi lapangan tentang kondisi eksisting isu gender pada sektor perikanan budidaya sebelum implementasi bantuan sarana-prasana peningkatan infratstruktur budidya (IISAP ADB-KKP) di Lingkungan Ujung Baru, Serang, Pinrang.

Pendekatan Pengarusutamaan Gender ADB

Mempercepat Kemajuan Kesetaraan Gender adalah prioritas operasional dalam Strategi 2030 Asian Development Bank (ADB).1 Sistem kategorisasi gender empat tingkat diterapkan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan fitur-fitur desain proyek yang berkontribusi pada percepatan kesetaraan gender.2

Kerangka Kerja Hasil Korporasi ADB mencakup target gender: pada tahun 2030, setidaknya 75% dari semua operasi yang berkomitmen akan memiliki elemen gender yang “mendorong kesetaraan gender”, dan setidaknya 55% akan “mengarusutamakan gender.”3

Pengarusutamaan gender pada tahap awal: Tim proyek, Unit Pelaksana Teknis KKP, bersama dengan Tim Fasilitator Pinrang, mengidentifikasi poin-poin relevan terkait gender dan menganalisis indikator serta targetnya.

Titik Point dalam Percepatan Pengarusutamaan Gender

ADB dan KKP mendorong perempuan sebagai salah satu penerima manfaat dalam program IISAP, termasuk di wilayah Lingkungan Ujung Baru, Serang Pinrang. Hal ini menjadi awal menentukan titik poin yang mendukung pengarusutamaan gender.

Berikut ini adalah gambaran umum tentang titik awal yang umum digunakan oleh Tim Fasilitator Pinrang, berdasarkan peran dan keterlibatan perempuan disana. Perlu dicatat bahwa ini adalah titik poin ilustratif, bukan merupakan indikator yang membutuhkan pendekatan yang metodologis secara mendalam.

(i) PenyesuaianProdukatauLayanandalam Memenuhi Kebutuhan Perempuan. Dalam konteks program IISAP ADB, produk atau layanan diharapkan agar lebih inklusif terhadap kebutuhan perempuan, baik sebagai petambak atau pelaku

usaha dalam rantai nilai budidaya udang. Beberapa titik poin yang dapat dipertimbangkan:

  • Penyediaan peralatan atau teknologi budidaya udang yang ramah perempuan, misalnya alat tangkap dan budidaya yang mudah dioperasikan.

  • Pelatihan teknis yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan perempuan dalam usaha budidaya dan pengolahan produk perikanan.

(ii) Peningkatan Keterlibatan Perempuan dalam Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan. Program ini dapat mendorong keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan komunitas khususnya POKDAKAN. Adapun titik poin yang dapat dielaborasi meliputi:

  • Mendorong keanggotaan perempuan sebagai anggota pengurus POKDAKAN dan dalam pengambilan keputusan terkait program budidaya.

  • Pelatihan dasar kepemimpinan bagi perempuan untuk memperkuat peran mereka dalam mengelola sumber daya dan berpartisipasi aktif dalam rapat- rapat serta pertemuan rutin terkait kelompok maupun program IISAP ADB.

(iii)  Peningkatan Inklusi Gender dalam Pengadaan. Poin ini dapat membuka peluang bagi perempuan sebagai pemasok atau usaha dalam rantai nilai, terutama dalam penyediaan bahan baku atau jasa pendukung budidaya. Beberapa strategi yang bisa diterapkan:

    • Memprioritaskan usaha milik perempuan sebagai penyedia jasa pengolahan hasil perikanan, penyedia alat budidaya, atau bahan pakan.

    • Penyusunan target spesifik untuk meningkatkan partisipasi usaha milik perempuan dalam pengadaan barang dan jasa dalam program IISAP ADB.

(iv)  Mendorong akses terhadap sumberdaya dan modal. Program IISAP diharapkan memfasilitasi akses perempuan terhadap modal dan sumberdaya yang dibutuhkan dalam usaha budidaya. Ini bisadilakukan melalui:

    • Program pendanaan mikro yang mendukung usaha milik perempuan di sektor budidaya.

    • Peningkatan akses perempuan terhadap program pinjaman permodalan dari lembaga keuangan lokal atau koperasi.

      Meningkatkan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja. Program IISAP dapat mendukung terciptanya tempat kerja yang lebih inklusif dan setara, baik di lapangan maupun di kegiatan pasca-panen.

      Melalui ilustrasi yang terstruktur dan berfokus pada kesetaraan gender, program IISAP ADB dapat memperkuat peran perempuan dalam budidaya udang di Ujung Baru, Serang, Kabupaten Pinrang, sehingga memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang lebih merata bagi seluruh masyarakat khususnya 8 POKDAKAN penerima manfaat.